9 Jenis Coklat dan Fungsinya yang Perlu Anda Ketahui
|
|
5 min
|
|
5 min
Ada begitu banyak jenis coklat dan fungsinya yang mungkin masih belum Anda ketahui. Masing-masing jenis cokelat memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda, khususnya di dalam bisnis kuliner seperti roti, kue, dan pastry.
Apabila Anda saat ini sedang menjalankan bisnis kuliner di bidang tersebut atau sudah memiliki rencana untuk membangun bisnis sendiri, maka silakan simak pembahasan yang akan KioskCokelat sajikan di bawah ini. Anda perlu memahami jenis-jenis cokelat yang ada agar penggunaannya tepat dan dapat menghasilkan hidangan terbaik baik para customer.
Table of content
Secara keseluruhan, cokelat memiliki 6 jenis yang berbeda. Supaya Anda lebih mudah untuk memahami jenis-jenis cokelat, kami akan membaginya ke dalam dua bagian yaitu jenis cokelat berdasarkan rasanya dan jenis cokelat berdasarkan bentuknya.
Berikut ini, ada 3 jenis cokelat yang berbeda berdasarkan rasanya.
Jenis cokelat yang pertama dan yang paling sering digunakan di dalam bisnis kuliner adalah cokelat hitam atau dark chocolate. Cokelat hitam memiliki rasa cokelat yang pekat dan pahit karena kadar kandungan cocoa solid yang tinggi.
Cokelat hitam memiliki banyak fungsi. Anda dapat mengolahnya menjadi isian kue, roti, atau pastry, lalu juga bisa diolah sebagai coating, glaze, hingga dekorasi. Anda bahkan juga bisa mengolah cokelat hitam menjadi minuman cokelat panas yang melezatkan.
Sesuai dengan namanya, cokelat susu memiliki kandungan susu di dalamnya. Adanya kandungan susu membuat tekstur cokelat menjadi lebih creamy dan lembut.
Sama seperti cokelat hitam, Anda dapat menggunakan cokelat susu di hampir seluruh kreasi dessert. Sebagai tambahan, cokelat susu juga dapat dijadikan sebagai sirup cokelat untuk disiram di atas puding.
Banyak dari Anda yang mungkin bertanya-tanya apakah cokelat putih termasuk ke dalam cokelat asli? Cokelat putih masih memiliki kandungan cocoa fat sehingga masih dikategorikan sebagai cokelat, meski tidak dapat disebut sebagai cokelat asli karena tidak memiliki kandungan cocoa solid.
Cokelat putih sering digunakan sebagai dekorasi kue. Namun, Anda juga bisa menggunakan cokelat putih untuk berbagai hal seperti isian, glaze, sirup, dan bahkan minuman.
Selain berdasarkan rasanya, jenis cokelat juga dapat dilihat berdasarkan dengan bentuknya, yaitu:
Bentuk cokelat pertama yang tentu sering Anda lihat di berbagai toko adalah cokelat bar. Cokelat ini cocok untuk langsung dikonsumsi begitu saja sebagai camilan. Anda bahkan bisa membuat produk cokelat bar sendiri untuk dijual kepada customer.
Cokelat blok merupakan jenis cokelat yang sering digunakan sebagai bahan material untuk bisnis kuliner. Bentuk cokelat ini seperti blok besar dan Anda perlu memotong-motongnya terlebih dahulu sebelum diolah.
Cokelat blok dibagi ke dalam 2 jenis yaitu cokelat compound dan cokelat couverture. Cokelat compound merupakan jenis cokelat blok yang paling mudah untuk dilelehkan sedangkan cokelat couverture membutuhkan proses tempering terlebih dahulu.
Untuk dapat membuat cokelat bar, Anda bisa menggunakan cokelat blok yang dilelehkan lalu dicetak menjadi bentuk bar. Tambahkan berbagai topping untuk menambah kelezatan cokelat Anda.
Jenis cokelat yang selanjutnya adalah cokelat bubuk atau cocoa powder. Cokelat bubuk dapat digunakan sebagai garnish atau pembuatan berbagai kue cokelat lainnya seperti brownies. Anda juga bisa menggunakan cokelat bubuk untuk membuat minuman hot chocolate.
Cokelat chips termasuk ke dalam jenis cokelat yang sering digunakan dalam hidangan dessert dan minuman. Cokelat ini memiliki bentuk yang sangat kecil dan dapat dijadikan sebagai garnish, topping, dan tambahan rasa.
Mendengar jenis cokelat koin, mungkin Anda langsung teringat dengan cokelat jajanan zaman sekolah dahulu. Namun, cokelat koin yang dimaksud dalam pembahasan ini bukan mengarah ke jajanan sekolah tersebut.
Jenis cokelat ini berbentuk koin-koin berukuran kecil yang berfungsi untuk mempermudah proses pelelehan. Biasanya, cokelat couverture diproduksi ke dalam bentuk ini agar lebih mudah untuk digunakan.
Jenis cokelat terakhir adalah cokelat kibble. Jenis cokelat ini memang terdengar asing dan jarang digunakan di Indonesia. Bentuk dari cokelat kibble merupakan kotak pipih berukuran kecil. Mirip seperti cokelat koin, cokelat kibble juga berfungsi untuk memudahkan proses pelelehan cokelat.
Selain dari segi rasa dan bentuknya, jenis coklat juga dapat dilihat dari segi komposisi bahan dan proses pembuatannya. Setidaknya ada jenisnya yaitu cokelat compound dan cokelat couverture. Berikut penjelasannya:
Cokelat couverture dianggap cokelat premium karena kandungan lemak kakaonya (cocoa butter) yang tinggi, yaitu minimal 31% lemak kakao dan 35% padatan kakao. Tekstur couverture halus dan terasa lembut di lidah, dengan tampilan mengkilap saat dilelehkan.
Cokelat ini sangat cocok untuk melapisi kue dan permen karena memberikan tampilan menarik. Namun, sebelum digunakan, couverture perlu melewati proses tempering, yaitu pemanasan bertahap untuk memastikan hasil yang halus dan mengkilap tanpa munculnya fat bloom.
Berbeda dengan couverture, cokelat compound dibuat dari bubuk kakao, lemak nabati, dan gula, menjadikannya lebih terjangkau dan mudah digunakan. Lemak nabati menggantikan lemak kakao, menghasilkan warna lebih terang dan rasa yang creamy.
Cokelat compound tidak memerlukan proses tempering sehingga bisa langsung dilelehkan dan digunakan, menjadikannya pilihan praktis untuk permen dan baking karena lebih tahan lama dan tidak mudah terkena fat bloom.
Setelah mengetahui berbagai jenis coklat dan fungsinya, berikut ini adalah beberapa tips dalam memilih coklat yang sesuai kebtuhan Anda.
Ketika ingin membeli coklat, pastikan Anda telah mengetahui jenis cokelat yang diinginkan agar sesuai dengan kebutuhan.
Dark Chocolate: Ideal untuk resep yang membutuhkan rasa cokelat yang kuat dan kaya antioksidan. Cocok untuk kue, brownies, dan camilan sehat.
Milk Chocolate: Memiliki rasa lebih manis dan creamy, cocok untuk makanan penutup yang lebih manis seperti cookies, cake, dan cokelat batangan.
White Chocolate: Tidak mengandung kakao padat, lebih manis dan lembut, cocok untuk dekorasi, saus, dan dessert seperti mousse atau fudge.
Berikutnya pilih cokelat dengan kandungan kakao tinggi (70% atau lebih) untuk hasil yang lebih pahit dan intens, baik untuk masakan gourmet atau pecinta cokelat sejati.
Sedangkan untuk rasa yang lebih seimbang dan manis, pilih cokelat dengan kandungan kakao 50-70%. Cokelat dengan kandungan kakao di bawah 50% cenderung lebih manis dan creamy, cocok untuk mereka yang menyukai rasa lebih ringan.
Periksa label untuk memastikan cokelat tidak mengandung bahan tambahan yang tidak diinginkan seperti lemak nabati selain lemak kakao, pemanis buatan, atau pengawet berlebihan.
Pilih cokelat organik atau fair trade untuk kualitas yang lebih baik dan dukungan terhadap praktik perdagangan yang adil.
Jika Anda memiliki alergi atau preferensi diet tertentu, pastikan cokelat bebas dari alergen seperti susu, kacang, atau gluten sesuai kebutuhan Anda.
Itulah sembilan jenis coklat dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila Anda membutuhkan salah satu atau banyak bahan material cokelat dari jenis-jenis di atas, silakan hubungi KioskCokelat sekarang juga. Kami menyediakan berbagai bahan material cokelat berkualitas untuk bisnis HoReCa (Hotel,Restaurant, danCafe).