Apakah Cokelat Mengandung Kafein? Ini Jawabannya!
|
|
4 min
|
|
4 min
Sebagai pemilik bisnis makanan cokelat, Anda harus mengetahui cara kirim paket coklat agar tidak meleleh saat pengiriman. Mengirim paket cokelat memang tidak bisa dilakukan sembarangan, apalagi di Indonesia yang memiliki iklim tropis yang relatif panas. Jika cokelat dibungkus dengan sembarangan, pasti akan jauh lebih cepat meleleh.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari bagaimana cara kirim paket coklat agar tidak meleleh dan kondisinya tetap segar ketika sampai di tujuan. Untuk itu, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Sebagaimana telah disinggung di awal bahwa cokelat memang mengandung kafein. Bedanya, kandungan kafein dalam cokelat lebih sedikit dibandingkan kopi atau teh. Tidak heran makanan ini menjadi favorit karena kandungan kafein di dalamnya bisa membangkitkan mood dan energi dalam tubuh manusia.
Kafein memang sering ditemukan pada sejumlah makanan dan minuman, tidak hanya kopi, teh, dan cokelat. Kandungan ini bersifat stimulan lantaran bisa merangsang kerja otak. Sel tubuh pun mulai aktif karena otak memicu reaksi adrenalin setelah Anda mengonsumsi kafein.
Kandungan kafein pada cokelat berasal dari biji kakao selama proses pembuatannya. Biji kakao dikupas dari cangkangnya, kemudian melalui tahap fermentasi dan pengeringan. Terakhir, biji kakao dicairkan hingga membentuk cokelat batang. Cairan yang dihasilkan dari biji kakao mengandung lemak kakao dan cocoa solids. Kafein ditemukan dalam cocoa solids, tetapi tidak ada di lemak kakao.
Dengan demikian, semakin gelap coklatnya, semakin banyak padatan kakao yang dikandungnya. Ini meningkatkan jumlah kafein per onsnya. Untuk jumlah kafein dalam produk coklat bisa berbeda-beda, terutama jika ditambahkan kafein untuk memberikan penambah energi. Kafein tambahan dapat ditemukan di energy bars dan produk serupa yang juga mengandung coklat.
Setiap jenis cokelat memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda. Kandungan kafein tersebut dipengaruhi oleh jumlah padatan biji kakao. Namun, Anda bisa juga mengenali jumlah kandungan kafein berdasarkan tingkat kegelapan warnanya.
Lihat rincian di bawah ini untuk mengetahui detail kandungan kakao pada tiap jenis cokelat.
Cokelat hitam memiliki kadar kakao yang lebih tinggi. Kepadatan kakao cokelat hitam cukup tinggi jika Anda bandingkan dengan cokelat susu dan juga cokelat putih. Dengan demikian, cokelat hitam memiliki kandungan kafein lebih tinggi jika dibandingkan dengan cokelat putih dan juga cokelat susu.
Kadar kafein dalam cokelat susu lebih rendah karena persentase kakaonya lebih sedikit. Oleh karena itu, jumlah kafein di dalam cokelat susu lebih rendah dibandingkan dengan cokelat hitam.
Produk cokelat susu dari Embassy memiliki kepadatan kakao yang cukup rendah. Embassy Azalea yang memiliki kandungan kakao sebanyak 34% sehingga kadar kafein dalam produk ini tidak terlalu tinggi.
Produk coklat putih memiliki jumlah kakao paling sedikit di bandingkan coklat hitam dan juga susu. Oleh karena itu, jumlah kafein di dalam cokelat putih lebih rendah dibandingkan keduanya.
Namun, produk cokelat putih dari Embassy, yakni Embassy Zen , memiliki kandungan cocoa solids sebesar 33% persen. Jumlah kafein di dalam produk ini bisa lebih rendah dibandingkan dengan cokelat susu.
Di antara minuman berkafein di atas, secangkir kopi memiliki kandungan kafein yang paling tinggi, khususnya kopi yang diracik dari biji aslinya. Setidaknya kandungan kafein dalam secangkir kopi yang baru diseduh (237 ml) berkisar antara 2 hingga 95 mg, mengutip USDA.
Sementara untuk kopi mocha atau latte memiliki kadar kafein yang lebih rendah dari kopi dari biji asli dan kopi instan memiliki kadar kafein yang jauh lebih rendah di antaranya. Secangkir kopi instan mengandung antara 30 hingga 50 mg.
Untuk teh sendiri memiliki kadar kafein yang relatif sedikit lebih tinggi dari coklat panas, baik teh hitam dan juga teh hijau. Menurut USDA, tiap 100 g teh biasa biasanya mengandung kafein sebesar 11 mg, lebih sedikit kafein dibandingkan teh hitam yang biasanya mengandung hingga 40 mg kafein per 100 g.
Selain kafein, cokelat juga mengandung hal lain yang membuatnya menjadi bahan makanan yang populer. Berikut adalah beberapa kandungan cokelat selain kafein:
Theobromine: Theobromine merupakan salah satu kandungan coklat yang dapat meningkatkan mood dan memberikan efek relaksasi dan kesenangan saat orang memakan coklat.
Theophylline: Kandungan coklat satu ini memiliki manfaat dalam membantu untuk meningkatkan fokus, kesadaran, serta perfoma.
Catechin: Catechin merupakan salah satu kandungan yang memiliki sifat anti oksidan sehingga dapat membantu untuk menjaga kesehatan sel tubuh.
Anda bisa menggunakan informasi mengenai jumlah kafein ini jika hendak membuat menu makanan atau minuman cokelat di coffee shop atau bisnis. Pelanggan pun tidak akan khawatir dengan kandungan kafein dalam hidangan cokelat Anda jika memperhatikan jumlah kafein dalam bahan cokelat yang digunakan.
Kami percaya bahwa hidangan yang lezat selalu menggunakan bahan cokelat terbaik di kelasnya. Embassy Chocolate bisa menjadi solusi untuk menghadirkan santapan yang berkualitas bagi bisnis Anda.
Ada banyak produk cokelat couverture dari brand ini, salah satunya Embassy Torres , cokelat hitam chips dengan kadar kakao 51%. Produk ini sangat pas untuk membuat roti atau pastry karena memberikan tekstur yang beragam dalam hidangannya.
Pilihan lainnya, Anda bisa menggunakan Embassy Oceanic Dark Blend . Kadar kakaonya memang tinggi, yaitu 65%. Namun, produk ini mampu memberikan rasa yang kaya pada hidangan Anda karena menghadirkan sensasi rasa buah dan kacang-kacangan.
Jadi, apakah cokelat mengandung kafein? Ya, tetapi kandungannya berbeda-beda tergantung pada jenis cokelatnya. Oleh karena itu, pilihlah bahan cokelat dengan kadar kakao yang tepat supaya kandungan kafein dalam hidangan Anda tidak terlalu tinggi.
Sumber:
Indiarto, R., Pranoto, Y., Santoso, U., et al. 2019. In vitro Antioxidant Activity and Profile of Polyphenol Compounds Extracts and their Fractions on Cacao Beans. Pakistan Journal of Biological Sciences, 22(1), 34-44.
Barnes, P. 2013. Theophylline. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 188(8), 901-6.
National Center for Biotechnology Information (2024). PubChem Compound Summary for CID 5429, Theobromine. Diakses pada 11 Juli 2024 dari https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Theobromine .