Apa itu fat bloom? Mudahnya, fat bloom adalah fenomena munculnya bercak putih atau endapan pada permukaan cokelat yang terjadi karena kristalisasi lemak cokelat atau pemisahan lemak dari cokelat. Fat bloom yang terjadi pada cokelat dapat mengurangi tampilan estetika cokelat serta memengaruhi tekstur dan rasa cokelat.
Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari mengenai apa itu fat bloom secara lebih mendalam. Selain itu, Anda juga akan dapat mengetahui bagaimana cara menyimpan cokelat dengan benar agar terhindar dari fat bloom. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Fat Bloom?
Fat bloom adalah suatu fenomena yang terjadi pada cokelat, di mana terdapat permukaan yang tidak rata dan tampak berminyak. Umumnya, fat bloom disebabkan oleh pemisahan lemak dan kristal sukrosa yang tidak stabil dalam cokelat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti perubahan suhu yang drastis, penyimpanan yang tidak benar, atau pemrosesan yang tidak tepat.
Fat bloom dapat memengaruhi berbagai faktor pada cokelat, mulai dari rasa, tekstur, hingga tampilannya. Selain itu, cokelat yang mengalami fat bloom akan terasa lebih kasar dan tidak enak, serta tidak memiliki tampilan yang berkilau. Tidak hanya itu saja, fat bloom juga dapat membuat cokelat mudah pecah atau retak saat dibentuk.
Fat bloom bisa dikenali dengan munculnya garis-garis keabu-abuan pada permukaan atau seluruh bagian cokelat. Jika cokelat terpapar pada suhu yang panas, maka lemak cokelat akan mulai meleleh. Setelah lemak cokelat meleleh, ia akan terpisah dari bahan lain yang ada di dalam cokelat dan naik ke permukaan. Kemudian, ia akan mengeras kembali dan membentuk garis-garis keabu-abuan yang menandakan adanya "bloom".
Baca juga: Penggunaan Dark Cokelat Couverture
Apakah Fat Bloom Aman Dikonsumsi?
Cokelat dengan fat bloom masih aman untuk dikonsumsi, meskipun rasa, tekstur, dan tampilannya mungkin tidak optimal. Fat bloom tidak akan memunculkan kandungan yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak memengaruhi kualitas higienis dari cokelat. Namun, karena fat bloom memengaruhi rasa, tekstur, dan tampilan cokelat, maka cokelat yang mengalami fat bloom mungkin tidak begitu cocok untuk digunakan pada beberapa keperluan tertentu.
Dalam industri cokelat, fat bloom seringkali dipandang sebagai masalah karena dapat memengaruhi kualitas dan nilai jual dari produk. Namun, meskipun tidak memiliki tampilan yang sempurna, cokelat dengan fat bloom masih aman dikonsumsi dan dapat digunakan dalam beberapa aplikasi, seperti dalam produksi cokelat cair, cokelat bubuk, atau produk makanan lain yang mengandung cokelat. Pertimbangan utama saat memutuskan untuk mengonsumsi cokelat dengan fat bloom adalah preferensi pribadi terhadap rasa dan tampilan cokelat.
Baca juga: Mengenal Kandungan dalam Berbagai Jenis Cokelat
Cara Memperlambat Kemunculan Bercak Putih pada Cokelat
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memperlambat kemunculan bercak putih keabu-abuan atau fat bloom pada cokelat. Berikut ini adalah beberapa tips mencegah munculnya fat bloom pada cokelat.
1. Simpan di Lingkungan dengan Suhu yang Stabil, Sejuk, dan Kering
Perubahan suhu yang cepat dan lingkungan yang lembap merupakan salah satu faktor utama munculnya bloom pada cokelat. Agar cokelat Anda tetap memiliki tekstur yang halus dan rata, pastikan untuk menyimpannya di tempat dengan suhu yang stabil, sejuk, dan kering.
Sebaiknya simpan cokelat pada suhu yang sejuk dan kering, baik sebelum maupun setelah proses tempering (untuk cokelat couverture). Kondisi suhu juga harus stabil, dengan suhu ideal antara 20 hingga 22 derajat Celsius dan kelembapan lingkungan yang tidak boleh lebih dari 50 persen.
2. Jauhi Tempat Penyimpanan yang Terpapar Sinar Matahari
Menyimpan cokelat di tempat yang terpapar sinar matahari dapat membuatnya lebih cepat meleleh. Ini berarti bahwa cocoa butter (lemak) yang ada di dalam cokelat akan meleleh juga dan saat didinginkan kembali, cocoa butter tersebut akan naik ke permukaan cokelat dan memicu munculnya bercak-bercak putih keabu-abuan atau fat bloom.
Baca juga: 5 Ide Cemilan Dari Cokelat yang Laris Dijual
3. Hindari Memindah-mindahkan Cokelat
Ketika cokelat sering dipindah-pindahkan, kemungkinan besar cokelat tersebut akan sering mengalami perubahan suhu, yang mana akan mengarah pada pelelehan dan oksidasi. Hal tersebut hanya akan memicu munculnya fat bloom dan juga sugar bloom (bloom lain yang terjadi karena kandungan gula pada cokelat teroksidasi).
Pastikan Anda juga memiliki tempat penyimpanan cokelat yang pasti dengan suhu yang stabil, sejuk, dan kering. Dengan begitu, cokelat yang Anda simpan dapat mempertahankan rasa, tekstur, dan tampilannya dengan jauh lebih lama.
4. Gunakan Wadah yang Kedap Udara
Metode terbaik untuk menyimpan cokelat adalah dengan menggunakan wadah yang tidak bisa ditembus udara atau kedap udara. Ini akan mencegah proses oksidasi karena tidak ada kelembapan yang akan berinteraksi langsung dengan cokelat, sehingga mencegah terjadinya sugar bloom.
Menyimpan cokelat dalam wadah kedap udara juga akan membantu menjaga aroma cokelat. Cocoa butter yang ada di dalam cokelat akan mudah tercampur dengan aroma dari bahan lain. Oleh karena itu, dengan menyimpan cokelat dalam wadah kedap udara, tidak akan ada aroma dari bahan lain yang masuk ke dalam cokelat dan mengubah aroma asli dari cokelat.
5. Hanya Gunakan Cokelat Berkualitas Tinggi
Kualitas memang tidak akan berbohong. Cokelat yang dibuat dengan bahan berkualitas tinggi dan proses pembuatan yang sempurna tidak akan mudah mengalami fat bloom maupun sugar bloom. Oleh karena itu, jika Anda memiliki bisnis makanan yang banyak menggunakan cokelat, pastikan untuk selalu menggunakan cokelat berkualitas tinggi agar dapat terhindar dari masalah ini.
Apabila Anda membutuhkan cokelat dengan kualitas tinggi, langsung saja kunjungi KioskCokelat. Kami menyediakan cokelat couverture dengan kualitas terbaik yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Selain itu, kami juga menyediakan cokelat compound dengan berbagai jenis, baik itu untuk memasak maupun dekorasi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi kami di sini!