Anda pasti mendambakan hidangan kue dengan rasa dan warna cokelat yang pekat. Kelezatan hidangan tersebut tak lepas dari bahan cokelat bubuk di dalamnya. Chef atau baker yang sudah ahli pun terampil dalam memilih jenis coklat bubuk yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi hasil akhir hidangan mereka.
Hal yang sama perlu diterapkan jika Anda berencana menjual hidangan berbahan cokelat. Ya, Anda harus mengenal berbagai jenis cokelat bubuk dan karakteristiknya sebelum memilih bahan yang tepat. Bagaimana caranya? Temukan jawabannya melalui pembahasan di bawah ini.
Mengenal Asal-Usul Cokelat Bubuk
Pernahkah Anda mengetahui tentang asal-muasal cokelat bubuk? Bahan cokelat ini terbuat dari biji kakao yang melalui proses pengeringan, kemudian disangrai, dan akhirnya digiling hingga menjadi bubuk cokelat siap pakai. Proses pengolahan biji kakao menjadi bubuk cokelat pun memerlukan waktu yang tidak singkat, bahkan bisa berhari-hari.
Biji kakao dipanen dari buah pohon kakao yang sudah matang. Satu buah kakao bisa menghasilkan sebanyak 30-50 biji kakao yang siap dipanen. Biji kakao tersebut dikupas kulitnya, kemudian melalui proses fermentasi dan pengeringan. Ada pula biji kakao yang dimasak dahulu sebelum diolah dan digiling menjadi cokelat bubuk.
3 Jenis Cokelat Bubuk yang Sering Digunakan dalam Industri Makanan
Ada banyak variasi proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat bubuk. Alhasil, terciptalah berbagai varian produk cokelat bubuk berdasarkan ciri khasnya. Jenis tersebut mencakup Dutch process, Natural, dan Black cocoa powder. Apa yang membedakan ketiga jenis cokelat bubuk tersebut?
1. Dutch Process Cocoa Powder
Cokelat bubuk Dutch process, atau Dutched cocoa, adalah bubuk kakao yang telah diolah dengan zat alkali untuk mengubah warnanya, menetralkan pH (keasamannya), dan memberikan rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan "kakao alami".
Proses alkalisasi yang dilakukan pada cokelat bubuk ini dapat mengurangi rasa pahit dan meningkatkan kelarutan, yang mana sangat penting untuk diaplikasikan pada produk minuman. Agen alkali yang digunakan pada Dutch process bervariasi, tetapi yang biasanya digunakan adalah kalium karbonat atau natrium karbonat.
Ciri khas bubuk kakao ini terlihat dari tekstur lembut, warna lebih gelap, dan rasa yang halus. Bubuk kakao Dutch process sangat ideal digunakan untuk resep kue dengan baking powder. Alasannya, bahan ini tidak bersifat asam (acid) sehingga tidak perlu melewati proses kimiawi dalam proses pengembangan kue.
Mengapa begitu? Proses pengolahan Dutch process cocoa powder telah melalui tahap penetralan pH 7. Biji kakao yang dipanen dicuci terlebih dahulu di dalam larutan kalium karbonat (K2CO3) untuk menetralkan pH-nya. Langkah pengolahan ini dikenal sebagai proses alkali atau European style. Setelah dicuci, biji kakao digiling menjadi cokelat bubuk yang tidak memiliki rasa pahit dan asam di dalamnya.
Cokelat bubuk Dutch process cocok digunakan untuk banyak sekali camilan cokelat modern. Produk ini termasuk salah satu coklat bubuk terbaik untuk digunakan dalam es krim, cokelat panas, dan kue karena rasanya yang enak dan tidak terlalu pahit serta warnanya yang pekat.
2. Natural Cocoa Powder
Cokelat bubuk alami diekstraksi menggunakan proses Broma. Lemak kakao dihilangkan dari chocolate nibs atau chocolate liquor. Kemudian, biji kakao kering yang tersisa lalu akan digiling hingga menjadi cokelat bubuk. Kemudian, cokelat bubuk tersebut dapat langsung dijual kepada konsumen untuk digunakan sebagai bahan masakan.
Bubuk kakao natural tidak mengandung campuran pemanis tambahan sehingga ditandai sebagai pure cocoa powder atau unsweetened cocoa powder di labelnya. Anda pasti sering menemukan bubuk kakao ini di pasaran atau resep hidangan apa pun. Karakteristik bahan ini dilihat dari warna cokelat cerah. Rasanya pahit, sedikit asam, dan menyerupai buah.
Proses pengolahan bubuk kakao natural seperti berikut: biji kakao dipisahkan dari lemak kakao, kemudian langsung melewati proses penggilingan. Tingkat pH alias keasaman jenis bubuk kakao ini lebih rendah daripada Dutch process cocoa powder, yaitu 5.3-5.8. Angka pH yang lebih rendah membuat bubuk kakao natural lebih pas digunakan bersamaan dengan soda kue. Bubuk kakao natural bisa menimbulkan reaksi kimia sehingga adonan kue ikut mengembang.
3. Black Cocoa Powder
Black cocoa powder memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan bubuk kakao alami, tetapi memiliki tekstur yang halus. Proses pengolahan bubuk kakao hitam persis seperti Dutch process. Bedanya biji kakao dicuci dengan proses alkali ultra atau ultra Belanda yang lebih tinggi sehingga tingkat pH-nya berkurang.
Idealnya, black cocoa powder dimanfaatkan untuk dekorasi dan penyajian hidangan. Warna cokelat yang pekat dan gelap mampu menambah daya pikat hidangan di mata pelanggan ketika disajikan.
Baca juga: 7 Cara Menghias Cake dengan Coklat
5 Kegunaan Cokelat Bubuk di Dunia Kuliner
Penggunaan cokelat bubuk tidak terbatas pada bahan kue. Fungsinya sangat luas bahkan bisa diaplikasikan ke dalam berbagai hidangan bahkan dekorasi. Apa saja fungsinya?
1. Bahan Membuat Kue
Beberapa resep kue menggunakan cokelat bubuk sebagai salah satu bahan utamanya. Hanya saja, Anda perlu menambahkan perisa atau pemanis tambahan untuk memperkaya rasa kuenya. Alasannya, kandungan cocoa solids dalam cokelat bubuk lebih tinggi daripada cokelat batangan.
2. Bahan Dekorasi
Mudah sekali menjadikan cokelat bubuk sebagai dekorasi. Anda bisa menaburkannya langsung atau diayak dengan saringan di atas hidangan yang sudah dibuat, baik kue maupun minuman.
Baca juga: 5 Ide Cemilan Dari Cokelat yang Laris Dijual
3. Bahan Minuman
Kreasi minuman cokelat banyak menggunakan cokelat bubuk sebagai bahan utamanya. Proses pembuatannya pun bermacam-macam, jadi tidak melulu dilarutkan dengan air panas. Contohnya, milkshake dibuat cara diblender, mocha yang merupakan perpaduan kopi dan bubuk cokelat, dan sebagainya.
4. Snack Cokelat
Cokelat bubuk pun bisa disulap menjadi snack cokelat yang lezat untuk disantap. Contoh hidangannya banyak, yakni puding cokelat, bola-bola cokelat, cookies, muffin, dan sebagainya. Anda pun dapat memadukannya dengan bahan cokelat lainnya seperti meises atau Tulip Choco Chunks untuk mempercantik tampilan snack-nya.
5. Saus Cokelat
Terakhir, Anda bisa mengolah cokelat bubuk menjadi saus cokelat yang lezat. Resepnya juga gampang dibuat, cukup campurkan cokelat bubuk dengan mentega dan air, lalu masak sampai bahannya tercampur rata. Saus cokelat siap digunakan sebagai topping, filling, atau bahan dekorasi hidangan yang cantik.
Baca juga: Mengenal Kandungan dalam Berbagai Jenis Cokelat
Banyak sekali jenis coklat bubuk yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kreasi hidangan yang beragam. Sebagai pebisnis, cobalah memperhatikan kemasan cokelat bubuk tersebut sebelum membelinya.
Ingin menghasilkan hidangan cokelat terbaik? Gunakan saja Tulip Cocoa Powder sebagai bahan cokelat unggulan di bidangnya. Kami menyediakan tiga varian produk cokelat bubuk sesuai persentase kandungan kakao dan warnanya, yaitu Burgundy, Noir, dan Bordeaux. Hubungi KioskCokelat untuk berkonsultasi mengenai jenis cokelat bubuk terbaik dan mendapatkan produk andalan hanya untuk hidangan Anda.